Jumat, 31 Desember 2010

...Teguran Allah...

"Dek, dek...alas kakinya di taruh di bawah" sebuah suara.
Cuek.
"Dek, sendalnya jangan dipake ke situ, simpen di bawah. Kasian kita yg bersihin." suara itu lagi.
Melongo, cari tau sumber suara itu dari siapa. Eh, bapak-bapak bergamis coklat muda, jenggotx panjang. Eits, mata..ups...
"Ah, eh..oh..maaf, tapi saya pake kaos kaki Pak" jawabku, setelah tau klo teguran itu buat aku, hihihi.
"Iya, tapi jangan mau enak sendiri Dek. Kan bisa dilepas baru masuk" kata Bapak bergamis itu lagi.
"???" bingung. 'Dilepas???'
"Mmm, ntar aku siram deh Pak" jawabku sekenanya, takut makin di omelin.
"Atau kamu siram nanti saja" balasnya.
"Iyah, iyah Pak, ntar aku siram" Bapak itu pun berlalu. "Ufhh..." gumamku di dalam WC.


Dialog singkat, kedengaranya nggak aneh kan?? Tapi tau tidak, di dalem kacau balau. Aku ini nyusahin orang trus sih. Tadi aku ngerjain apa yah, ko bisa-bisa kena teguran gini, prasaan kamaren-kemaren juga aku slalu pake alas kaki kalo mau ke WC mesjid deh. Kenapa baru hari ini yah kenanya??? Eh, tuh Bapak tadi bilang kalo kaos kaki aku bisa dilepas baru ke WC, maksudnya apa yah??? Sekedar info, tuh tempat wudhu kan terbuka, jadi aku mau wudhu cari tempat aman kan, so aku tentu pilih satu2nya tempat tertutup yaitu WC. Tapi Bapak itu kok malah bilang 'bisa dilepas', apa Bapak 'bergamis dan berjenggot tebal' itu nggak faham yah??? Ah masa' iyah sih??? Au...ahh...Intinya aku di TEGUR!!!!
Mungkin ini teguran halus dari Allah buat aku. Setidaknya, itu yang terlintas di benakku setelah melangkah keluar dari mesjid itu. Kenapa tidak pikiran itu terlintas, toh selama aku pulang kampung, alias back to home (hihihi...), aku pake kaos kakinya cuma kalo keluar rumah, kalo di rumah di lepas. Ck..ck..ck..ck.. Astaghfirullah... Sebuah teguran dari Allah lewat orang yang tak dikenal. Bisa saja kan, tuh Bapak pernah lewat depan rumah aku, trus sempat liat kakiku 'telanjang' (astaghfirullah), jadi pikirannya nggak apa apa 'dilepas'. Astaghfirullah....astaghfirullah....astaghfirullah....ampuni hamba ya Allah, telah menyepelekan syariatMu.
Aku tidak berniat ingin membuka aib, tapi kisah ini diungkap tidak lain adalah sebagai pembelajaran buat kita semua, khususnya aku. Moga kita bisa menemukan ibroh di balik kisah ini. Mungkin sebagai bekal buat para akhwat yang ingin pulang kampung...



*) Kisah nyata dari seorang akhwat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar