Senin, 13 Desember 2010

Berharap...


Ntah,,
Hati ini tidak tau apa yang dia rasa. Aku hanya menafsirkan lewat bisikannya. Dan berharap apa yg aq tafsirkan benar. sedikt banyak menyimpan tanya, dan tidak bisa aku pungkiri bahwa aku tak bisa mnjawab tanya itu.
Yah, hati ini berada di tubuhku, tapi aq sama skali tdak mengerti apa yang tersimpan di biliknya. Kadang ingin berteriak biar semua yg di dalam ini keluar, biar org-org disekitarq tau apa yg ada di hati ini, biar mereka smua bisa membantuq menafsirkan apa yg terselubung disana...
Kemarin, aku menangis, semalam aku buat dia menangis, hari ini, hati ini lagi yang menangis...apa sebenarnya yang jadi rahasia di balik dada ini??? Adakah yang tau jawabnya? Iya, kamu benar, Ada Allah, aq yakin Dia tau..tapiii...bagaimana diri ini bisa tau bahasaNya? Diri ini penuh dengan noda, penuh peluh, penuh kerak, hanya Dia yg tau kpan bisa terbersihkan smua.
Dengar aku, dengar jeritanku...
Perih, setiap aku mencoba menyelaminya.
Sesak, setiap aku belajar menjalarinya.
Penat, setiap aku selesai mengunjunginya.
Ada apa dengan Hatiku???

Rabu, 08 Desember 2010

_Pengakuan_

Ya Allah...
Aku akui diri ini telah banyak berbuat dosa
Aku akui diri ini begitu banyak menyimpang
Aku akui diri ini sungguh hina dihadapanMu
Aku akui segala yang ada padaku telah banyak kusia-siakan
Aku akui kebodohan telah menipuku
Kini,,,
Aku bersimpuh memohon ampunanMu
Karena aku tahu...
Meski dosa yang aku lakukan begitu banyak
Meski kekhilafan sering berulang
Meski terlalu hina diri ini
Meski banyak melalaikan kewajiban
Meski telah bertumpuk segala keburukan
Aku tahu, dan aku Yakin
Engkau memiliki Ampunan yang begitu luas
Engkau memiliki Kasih Sayang yang tak pernah usai
Engkau selalu ada untuk hamba-hambaMu yang ingin kembali
dan berserah diri padaMu


Dalam sujudku dikeheningan malam
Terurai derai yang berbulir dalam penyesalan...

Sunnah yang Menyehatkan

Demikian sempurnanya syariat Islam ini, hingga mengatur semua urusan kehidupan ummat Islam bahkan sampai urusan yang remeh dan kecil sekalipun.
Banyak sekali orang yang menganggap remeh dengan adab yang satu ini, padahal tidaklah adab ini ketika dikerjakan maka untuk kebaikan dan kesehatan kita sendiri.
Salah satu adab penting yang diajarkan Rasulullaah shalallaahu'alaihi wassallaam adalah larangan berdiri ketika minum, dalam salah satu hadits dalam kitab bulughul maram, Beliau shalallaahu'alaihi wassallaam bersabda: " Janganlah satupun dari kalian minum sambil berdiri."
Mengapa Rasulullaah Shalallaahu'alaihi wassallaam melarang kita minum berdiri?? tentu ada hikmah yang sangat besar dari larangan tersebut.
secara medis di dalam tubuh kita ada penyaring yang bernama sfringer, saringan sfringer ini bisa membuka ketika duduk dan akan menutup ketika kita berdiri.
Air yang kita minum belum 100 % steril untuk diolah oleh tubuh, maka jika kita minum sambil berdiri, maka air tidak tersaring karena sfinger tertutup dan air yang tidak tersaring itu langsung masuk ke kantung kemih dan dapat menyebabkan penyakit kristal ginjal.
Ginjal adalah anugerah Allah yang luar biasa untuk kita dan gratis, namun jika kita merusaknya tentu akan menghabiskan biaya pengobatan puluhan juta.
MasyaaAllaah...yuk kita tegakkan sunnah Rasulullaah Shalallaahu'alaihi wassallaam yang satu ini! kalau sunnah yang sedemikian mudah ini saja tidak kita lakukan, bagaimana dengan sunnah-sunnah Beliau lainnya, Allaahu musta'an.

sumber : kiriman Ummu Khansa' (Lembaga Sakinah FB)

Minggu, 21 November 2010

Terimalah Aku Apa Adanya...

Di bawah naungan ajaran Islam, pernikahan sepasang insan suami istri menjalani hidup mereka dalam satu perasaan, menyatunya hati dan cita-cita. Namun adakalanya pernikahan harus berjalan di atas kerikil. Apalagi saat pandangan mulai berbeda, tujuan tak lagi sama. Mempertahankan keutuhan dan keharmonisan rumah tangga terasa tak lagi mudah. Di mata kita pasangan selalu serba salah dan penuh kekurangan.

  • Keluarga Samara

Pernikahan adalah fitrah kemanusiaan. Karenanya Islam menganjurkan, sebab nikah merupakan gharizah insaniyah. Sebagaimana Allah berfirman,

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (Ar-Ruum : 30).