Assalamu’alaykum…
Bertutur kisah, beralur cerita… apa yang bisa aq cerita tentangmu.
Qulurkan tangan tuk kau sambut ternyata kau dekap hatiku…
Tahun bergulir tak terasa telah melangkah ke tahun ke-5 kebersamaan kita… Empat tahun lebih terasa begitu singkat ketika di ujungnya terjalin rasa yang begitu damai. Enggan hati ini branjak menuntaskan kisah ini, tapi inilah pilihan. Ukhti… semoga aku yang tak bernilai ini punya harga di sisimu.
Tahun-tahun pertama bersama adalah hal yang sulit ku ungkap. Memoriku terlalu kecil tuk mengingat semua itu. Mungkin karena sat itu aq masih sibuk dengan diriku sendiri, meski kita slalu jalan bertiga. Aku terlalu takut menghadapi dunia mahasiswa, jauh dari ortu, tinggal di rumah orang, jadi yg terus berputar di kepalaku adalah aq harus jadi anak yg baik, harus bias buat ortu bangga, harus mewujudkan petuah-petuahnya. Sangking taatnya sampe-sampe aq “terpaksa” urungkan harapan-harapanq untuk jadi anggota himpunan. Padahal menurutq, aq punya bakat ko’ dalam organisasi (GeEr…). Tapi karena diminta untuk tidak berkontribusi di dalamnya jdi aq pun menjauh.
Aq merangkak sendiri tanpa hiraukan siapa pun y ada di sekitarq, tidak jg kau. Tapi saat itu, saat y berharga bagiq, ketika kau ketuk dengan pelan dinding hatiku tuk hadir dalam ‘majelismu’ yg ternyata jadi awal aku mndpat hidayah… Syukron ukhti…
Berikutnya, kaulah yg banyak melekat di namaq. Jika aq ada, maka bertanyalah orang2 “mana fitri?” “eh, ko liat fitri?” “knp fitri g datang?” dan sederet tanya tentangmu y serupa yang ditujukan padaku. Maka tanpa dideklamasikan, orang2 pun melegitimasikan bahwa kau dan aq adalah SAHABAT…!!!
Semester berganti semester seiring perkembanganku di dunia organisasi yg dulu sangat ‘takut’ aq dekati, tapi karena keberanian yg sebenarnya dari kamu jg akhirnya aq berani menjerumuskan diri di bumi FSUA… disana aq banyak mengenal pribadi-pribadi yg begitu beragam…
Fit, kau jga tau saat aq tanpa sengaja kau lempar di lautan dakwah dan kau pun sibuk dengan kapalmu, aq bagaikan ikan yg butuh aquarium y airnya bersih yg isinya hanya aq dank au. Tapi semua sudah terlanjur, maka aq pun belajar menggerakkan siripq, aq harus berhadapan dg jalan y telah dipilih. Di awal aq cukup menikmati, aq bersyukur ada di sana. Aq merasa aq bermanfaat. Dan itu tidak menyurutkan semangatq di dunia akademik. Aq bahagia karena bias.
Kau pun makin jauh meski kau ada di depan mataq. Aku tidak bias berkata kau lupakan aq, tapi karena aq tau kau pun punya banyak beban di pundakmu, bukan hanya aq. Aq tidak menyalahkanmu, aq hanya merasa bodoh tidak bias bangkit melihat semangatmu. Aq bangga punya kamu Fit, yg terus berkobar dan bersinar sampe sekarang.
Perlahan kau kembali, kau isi lagi relung2 yg dulu kosong. Aq sedikit bergeming, “ah..kenapa dia kembali padahal aq tlah hancur. Apakah dia di utus untuk merakitq kembali?” tapi aq mengusir pikiran itu. Dia temanq, saudaraq, org yg tlah mengajariq banyak hal. Aq harus menyambut kedatanganmu… Maka cerialah hari-hari. Setiap kerja kelompok kita ada bersama. Tapi sifat dasarmu y ingin perubahan malah merubah formasi. Karena aq tak punya daya, yah aq ngikut ajah. Untungnya saat Kewirus dan APPAS kau masih bersamaku. Aq senang..
Tiba saat nya musim KKN. Mungkin kau tau bahwa disitulah saatnya aq merasa akan bebas setelah lama didera rasa yg tak sanggup q ungkap. KKN, aq akan nikmati. Tapi kau biarkan aq melangkah sendiri, aq sadar aq harus mandiri, dan aq sadar kau punya pilihan sendiri. Maka berangkatlah aq dengan kesendirianq. Benar benar sendiri dari angkatan sosek ’05.
Aq pulang. Tak lama berselang kau pun pergi juga, yah KKN. Kau pergi, aq diberi amanah y cukup berat munurutq dg kapasitasq saat itu, saat kondisiq semakin menyedihkan. Aq menolak, tapi lagi lagi itulah pilihan. Dan kau sendiri tau itu berakhir dengan kegagalan… Aq berhasil mengecewakan banyak orang. Termasuk org yg aq kagumi, K’Fathiyyah. Yah..aq berhasil merusak wajahq sendiri dihadapan akhwat-akhwat yg mengenalku baik. Aq pun usai…
Fit, aq kayak curhat yah… padahal awalnya aq ingin cerita ttg kamu. Tapi biar aq tak cerita kau jg dah tau kan pandanganq ttg mu… Fit, cerita yg kemarin di kamarq adalah saat aq merasa kau benar-benar membuatku berarti. Meski itu adalah detik terakhir kebersamaan kita, tapi aq bersyukur daripada tidak sama sekali???
Fit, banyak hal yg aq pelajari darimu. Kau banyak manfaat bagiku. Kau, meski kita sudah dekat tapi kau harus percaya kadang aq masih sering enggan bercerita banyak padamu. Aku risih. Aku merasa hal yang terjadi padaku tak mesti aku cerita ke kamu. Ah, sudahlah...
Kini kita dah terpisah jarak yang teramat jauh. Ternyata, benar jika rindu itu akan datang saat sudah terpisah. Semoga di kota hujan sana kau menemukan apa yang kau cari, moga kau selalu merasa bahagia di sana. Melebihi bahagiamu ketika di sini bersamaku.
* Surat yang tak sampai, sesaat sebelum ku kembali ke kampung halaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar